Kebun Bate Meuasah - Foto By Safrizal |
Paya Bakong News - Abubakar Sulaiman (43) bersama puluhan mantan kombatan Gerakan
Aceh Merdeka (GAM) berhasil membangun kebun kelapa sawit seluas 1.325 hektare
dari target direncanakan sekitar 6.000 hektare selama empat tahun sejak 2008.
"Ini
merupakan areal kebun sawit yang kami memulai penanamannya sejak 2008 atas
bantuan dana pribadi gubernur Aceh Irwandi Yusuf," katanya di Desa
Peurupoek, Kecamatan Paya Bakong, Kabupaten Aceh Utara, Rabu sore. (25/1/2012)
Disebutkan,
areal kebun sawit yang sebagian mulai berbuah perdana itu 35 persen
kepemilikannya adalah mantan kombatan GAM, 15 persen fakir miskin, 15 persen
kaum dhuafa, 15 persen korban konflik dan lima persen penduduk sekitar areal
perkebunan.
"Kami
mendirikan sebuah koperasi sebagai wadah berhimpunnya mantan kombatan GAM.
Koperasi ini `Batee Mengasah` yang mengandung arti batu saja akan tajam jika
sering diasah," katanya menjelaskan.
Abubakar
Sulaiman yang akrab dipanggil Teungku Abee itu menjelaskan, tahap awal mendapat
bantuan dari gubernur senilai Rp2,5 miliar yang dikumpulkan dari berbagai
sumber.
"Dari
dana terbatas itu maka kami membuat jalan, jembatan, pembersihan lahan sampai
dengan penanaman bibit," kata dia menjelaskan.
Dalam
pembukaan areal kebun kelapa sawit selain mempekerjakan masyarakat dan mantan
kombatan GAM, juga mendatangkan pekerja luar Aceh yakni teman-teman dari
Sumatera Utara, kata Teungku Abee.
"Kondisi keamanan di Aceh dengan adanya kasus penembakan terhadap pekerja luar Aceh, maka saya tidak mau mengambil risiko karenanya sebagian besar saya pulangkan ke daerah asal untuk sementara waktu," kata dia.
"Kondisi keamanan di Aceh dengan adanya kasus penembakan terhadap pekerja luar Aceh, maka saya tidak mau mengambil risiko karenanya sebagian besar saya pulangkan ke daerah asal untuk sementara waktu," kata dia.
Sementara
itu, Gubernur Aceh Irwandi Yusuf menjelaskan bahwa pihaknya telah membantu
pembukaan lahan kelapa sawit di empat daerah yang sebagian besar dikelola
mantan kombatan GAM.
Namun,
katanya, dari empat daerah itu paling berhasil di Kecamatan Paya Bakong, Aceh
Utara. Meski di lokasi lainnya kurang berhasil namun optimistis dimasa
mendatang akan memberikan manfaat besar bagi pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Dijelaskan,
program pemberian kebun sawit kepada mantan GAM itu telah digagasnya sejak
penandatanganan MoU di Helsinki, 15 Agustus 2005 untuk mengakhiri konflik
bersenjata di Aceh.
"Perlu
saya jelaskan, saya memasukkan program bantuan kebun kelapa sawit kepada mantan
GAM yang merupakan tanggungjawab Pemerintah Pusat, tapi program itu dicoret
petinggi GAM. Kemudian, diusulkan diganti dengan program bantuan sebesar Rp25
juta/mantan GAM," katanya.
Menurut
gubernur, jika program bantuan kebun kelapa sawit kepada mantan kombatan GAM
berhasil maka optimistis strategis untuk program pemberdayaan eks kombatan
tersebut.
"Jika
masing-masing menerima dua hektare kebun kelapa sawit, maka optimistis akan
merata dan seluruh mantan kombatan GAM mampu memberdayakan ekonominya sendiri,"
kata Irwandi Yusuf. Sumber: antaranews.com
Foto dokumen oleh Safrizal [Paya Bakong News]
Jalan dalam areal kebun Bate meuasah |
Jalan menuju ke kebun bate meuasah |